Selasa, 20 April 2010

Spies Puas dengan Motor Barunya

MotoGP - 
Ben Spies mengaku puas dengan performa Monster Yamaha Tech 3. Hali ini membuat Rookie kelas utama ini kian  optimis menyambut kompetisi musim 2010. Spies mengaku YZR-M1 keluaran 2010 lebih baik dibanding motor lawas Tech 3 yang sempat dicobanya di seri terakhir Valencia, November 2009. 

Pada sesi ujicoba di Malaysia, Spies menempati posisi ketujuh. Hanya berada dua posisi di belakang rekan setimnya Colin Edwards, dengan total waktu 2:02.266 detik.

“Saya rasakan, mesinnya kali ini lebih bagus dibanding motor yang saya tunggangi di Valencia. Di Valencia, saya gampang dipojokkan saat melewati tikungan. Tapi di Sepang, saya tetap bisa konsentrasi menggeber motor lurus, Rakitan yang kompetitif,” jelasnya.
Sepertinya ini akan menjadi ancaman bagi pembalap empat besar. kita nantikan saya bagaimana Monster ini beraksi.
(yp)

Senin, 19 April 2010

Spies "Berat Badan Bukan Masalah"

MotoGP - 
Ben Spies memiliki masalah dengan berat badannya. Berat badan Spies saat ini adalah 70kg dan ia menjadi salah satu pembalap terberat dikelas MotoGP. Masalah ini membuat banyak yang meragukannya bisa bersaing dengan rider empat besar MotoGP. Sepeti Dani Pedrosa yang memiliki berat tubuh lebih ringan 20kg dari Spies.

Spies sendiri ternyata sempat mengkhawatirkan berat badannya. “Saya memang sempat menghkhawatirkan berat badan saya dan mungkin saya akan menurunkan sekitar satu atau dua kilo tahun depan,” janji Spies.

“Berat saya sekarang memang 70kg dan hanya lebih berat sekitar tiga atau empat kilo ketimbang Rossi. Saya menggunakan motor sama dengan mereka, tapi itu tidak berpengaruh saat saya berlaga di Valencia musim lalu,” jelasnya.

“Kini saya berada di MotoGP. Saya merasa berat badan bukan masalah besar dan saya tidak memikirkan masalah tersebut saat ini,” ujar mantan juara WSBK tersebut.
(yp)

Jumat, 16 April 2010

Power Yamaha Masih Kalah

MotoGP - 
Yamaha memang meraih hasil positif di seri pembuka MotoGP tahun ini. Meski begitu bos tim Davide Brivio mengatakan bahwa Yamaha masih memiliki kekurangan dalam hal power.

Yamaha finis 1-2 di MotoGP Qatar, Senin (12/4/2010) dinihari WIB. Torehan ini tentu merupakan awal yang bagus bagi pabrikan asal Jepang tersebut.

Meski begitu, Brivio mengatakan bahwa timnya masih memiliki kekurangan yakni dalam aspek power. "Kami mengalami kesulitan di lintasan lurus," tukasnya kepada La Gazzetta dello Sport, seperti dilansir dari Autosport.

Meski begitu Brivio mengatakan bahwa problem ini mungkin tidak bisa diatasi dalam waktu cepat. "Karena aturan baru menetapkan bahwa pembalap hanya dibatasi menggunakan enam mesin saja, maka menemukan solusi untuk masalah ini dalam waktu cepat, mungkin bisa menjadi masalah."

"Kami harus memikirkan tentang unit-unit yang siap. Yang jelas kami berharap bisa segera menemukan solusi kecil untuk memecahkan situasi ini," lanjutnya.

Problem Yamaha bukan hanya soal power. Di Qatar, motor yang digunakan oleh Valentino Rossi langsung berhenti begitu melintasi garis finis. Brivio mengatakan bahwa itu merupakan efek dari wheelspin selama balapan yang memakan bahan bakar lebih banyak.

"Kami memiliki sistem yang bisa menghitung berapa konsumsi bahan bakar yang diperlukan selama balapan. Dalam evaluasi pasca balapan, kami menemukan bahwa sistem itu tak bekerja."

Meski begitu Brivio mengatakan bahwa soal sistem ini bukanlah masalah besar. "Bahan bakar mencukupi dan faktanya Valentino melampaui garis finis tanpa masalah."

Brivio menjelaskan soal konsumsi bahan bakar juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. "Memang ada lintasan yang memberikan kesulitan lebih dibanding yang lain, dan di waktu lalu juga sudah terjadi bahwa kami finis tepat waktu. Hal ini juga dipengaruhi oleh kombinasi antara karakter sirkuit dan temperatur. Ketika suhunya dingin, konsumsi bahan bakar lebih banyak dibanding ketika panas," tutupnya.

(yp)

Selasa, 13 April 2010

Lorenzo Beraksi Di Lap Terakhir

Losail -  
Jorge Lorenzo sebenarnya ingin "main aman" di Losail.
Tapi karena adrenalin yang menggelegak, dia pun mengambil beberapa risiko yang akhirnya terbayar dengan finis di posisi dua. Saat ini kondisi tangan Lorenzo, yang cedera di saat pra-musim, masih belum pulih benar. Itu mengapa dia sempat berniat enggan terlalu memaksakan diri meski dapat posisi start cukup baik di posisi dua.

Hasilnya memang terlihat dalam balapan. Setelah start dengan relatif biasa-biasa saja sehingga langsung dilewati sejumlah pembalap, Lorenzo pun kemudian terlihat tak terlalu bernafsu merangsek ke depan saat sudah berada di posisi empat.

Dari posisi itu si rider Spanyol lantas lebih banyak jadi penonton saat Nicky Hayden dan Andrea Dovizioso berduel, seraya berusaha mencari celah dari Valentino Rossi yang ada di posisi terdepan.

Meski demikian, Lorenzo ternyata tak bisa anteng begitu saja. Di beberapa lap menjelang garis finis, tiba-tiba Lorenzo memacu kencang YZR-M1 yang dia tunggangi dan menyalip Hayden. Belum habis bikin kejutan, tak lama kemudian giliran Dovizioso dia lewati.

Pada akhirnya, posisi dua ditempati Lorenzo dan menggenapkan finis satu-dua Yamaha. Capaian ini menyamai finis serupa yang dia catatkan pada debutnya di MotoGP tahun 2008 lalu.

"Aku sangat puas dengan posisi kedua. Aku berpikir untuk tenang-tenang saja dan tak ambil banyak risiko. Tapi ketika adrenalinku meninggi, mustahil buatku untuk tetap tenang, aku ingin maksimal, aku harus berkendara dengan ngotot."

Dan inilah yang aku lakukan di lap-lap akhir, sliding dan bersenang-senang. Tapi aku lelah dan itu berisiko, jadi akhirnya aku finis kedua," tukas Lorenzo di Autosport.

Mengenai startnya yang kurang mengesankan, Lorenzo mengaku bahwa saat itu dia memang tak nyaman karena sebelum itu motornya juga mengalami masalah, terutama di masalah cengkeraman motor bagian belakang.

"Dani (Pedrosa), Andrea dan Nicky lebih cepat dariku. Aku sabar dan di lap-lap akhir dan bahan bakarku berkurang, semakin mudah buatku untuk berkendara, dan pada akhirnya aku bisa jadi lebih cepat dan melewati Nicky dan Andrea," analisa Lorenzo.
(yp)

Senin, 12 April 2010

Rossi Juara Seri MotoGP Qatar

Losail – 
Dominasi Ducati dan Casey Stoner di GP Qatar, Sirkuit Losail pada tiga musim terakhir harus terhenti di musim ini.Duo Fiat Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo
mampu finish di posisi satu dan dua, pada seri pembuka MotoGP (12/4/2010).

Mengawali balapan dari posisi dua, seperti biasa The Doctor tidak terlalu baik dalam melakukan start. Pembalap Repsol Honda Dani Pedrosa malah memimpin balapan di lap awal. Sementara pemilik pole positions, Stoner yang ada di posisi dua, ganti mengambil alih jalannya lomba sejak lap ketiga.

Sial bagi pembalap andalan Ducati itu, setelah harus terjatuh pada lap kelima. Padahal Stoner sudah membuat jarak 2,5 second dengan posisi kedua, Rossi. Stoner tidak bisa melanjutkan balapan dan otomatis tidak mendapatkan poin di seri pembuka ini.

Rossi yang mendapat keuntungan jatuhnya Stoner dengan menjadi pimpinan balapan, mendapat ancaman serius dari Dovizioso yang kerap nyaris melakukan over-taking. Dovizioso sendiri sebelumnya sukses melewati Nicky Hayden.

Rookie dan jawara Super Bike Ben Spies, ada di posisi kelima setelah menyalip Dani Pedrosa pada lap sembilan. Pertarungan menarik juga terjadi di deretan depan, setelah Dovizioso dan Hayden berebut posisi kedua.

Rekan Rossi, Jorge Lorenzo ada di posisi keempat dan mulai menyodok ke posisi tiga. Lorenzo bertarung ketat dengan Hayden. Pembalap asal Spanyol ini akhirnya sukses mempecundangi Hayden di lap 20 dan mulai mengancam posisi Dovizioso.

Tak lama berselang, giliran Andrea Dovizioso yang disalip Lorenzo. Posisi satu-dua pun dipegang oleh Fiat Yamaha. Rossi dan Lorenzo terus melesat dan tak terkejar. Sementara pertarungan memperebutkan posisi ketiga antara Hayden dan Dovizioso juga sengit.

Keduanya terlibat aksi over-taking di lap akhir. Hayden sempat menyalip Dovizioso, namun pembalap Repsol Honda ini tidak memberikan kesempatan bagi The Kentucky Kid untuk naik podium. Dovizioso akhirnya unggul sepersekian detik di garis finish.
(yp)

Stoner "Saya Minta Maaf"

Losail - 
Casey Stoner sempat memberi harapan akan menguasai MotoGP Qatar dengan tampil tercepat di tiga sesi sebelum lomba. Tapi Stoner akhirnya tak finish dan ia pun meminta maaf.

Sebelum lomba, Stoner menguasai latihan bebas pertama, kedua dan kualifikasi. Namun di lomba, akibat kecerobohannya sendiri, penggeber Ducati itu terjatuh di lap kelima dan gagal finis.

Dalam lomba yang digelar di Sirkuit Losail, Senin (12/4/2010) dinihari WIB itu, Stoner yang duduk di pole position sempat kehilangan tempat terdepan meski kemudian bisa merebutnya lagi.

"Motor saya ngadat di start, sehingga saya tidak cukup bagus memulai lomba. Tapi saya merasa enak dan kemudian bisa menyalip beberapa pembalap," komentar Stoner seperti dikutip Ultimate Motor Cycling.

"Saat saya sudah berada di depan, saya mulai menemukan ritme. Tapi bagian depan motor mulai bermasalah di tikungan panjang, jadi saya memutuskan mengendarai dengan lebih halus dan tidak memberi banyak tekanan ke ban depan dengan tanki penuh," urainya.

Tapi keputusan untuk tidak terlalu memforsir motor itu jadi bumerang buat Stoner. Ia jatuh bersama Ducati Desmosedici GP 10-nya dan Stoner pun harus pulang dengan tangan hampa.

"Melihat telemetri, saya kurang memberi beban ke bagian depan. Jadi menurut saya, mungkin sebaiknya saya tetap dengan gaya awal," sesal pemuda asal Australia tersebut.

"Ini kesalahan saya dan saya minta maaf kepada tim karena kami telah tampil bagus sepanjang akhir pekan ini dan kami pulang dengan tangan kosong," lanjut Stoner.

Kegagalan di Qatar dinilai Stoner bukanlah bencana. Selain karena sebenarnya motornya tampil apik, musim juga masih panjang sehingga timnya masih bisa memperbaiki keadaan.

"Ini bukanlah bencana karena kami tahu motor kami telah membaik di bagian di mana dulu kami kesulitan, contohnya pada cengkeraman bagian belakang, dan perjalanan kita masih panjang," tuntas juara dunia 2007 itu.
(yp)

Jumat, 09 April 2010

Poncharal Yakin Spies Bisa Masuk Empat Besar

MotoGP - 
Ben Spies mendapat kepercayaan dari  Herve Poncharal untuk mendobrak dominasi empat besar pada MotoGP musim 2010.
MotoGP lewat jalur wild card bersama Team Suzuki musim 2008. Kemudian Spies berlaga di ajang World Superbike (WSBK) 2009. dan menjadi juara ditahun pertamanya tersebut.

Niat untuk berlaga dikelas MotoGP pun membuatnya bergabung dengan Team Yamaha Tech 3. Bos Yamaha Tech 3, Poncharal pun juga menjelaskan mereka sangat berharap kepada Spies.

“Saya akan terus mendesak ketika mengatakan kepada Anda bahwa Spies adalah pembalap luar biasa, seorang talenta besar dan dia akan menjadi pembalap yang kuat di MotoGP,” lanjut Poncharal.

“Jadi, saya mengharapkan tantangan dari Spies kepada Edwards. Kami mendapatkan beberapa podium bersama Edwards dan saya yakin Spies memiliki peluang dan potensi yang kuat untuk meraih beberapa podium,” tandasnya. Kita lihat saja bagaimana aksi dari pria asal Texas tersebut.
(yp)

Rabu, 07 April 2010

Pedrosa Optimis Dimusim 2010-2011

MotoGP - 
Dani Pedrosa sangat ingin meraih gelar juara dunia pertamanya sejak naik kelas ke MotoGP. Musim ini impian itu akan diawali dari seri pertama, Qatar.

Pedrosa memang terlihat kurang maksimal selama sesi ujicoba, hal ini berbeda dengan lawannya di "The Big Four".

“Ini merupakan seri pembuka di musim ini, dan akhir pekan ini kami akan datang ke Qatar untuk memberikan yang terbaik untuk bisa mencatat hasil maksimal di awal musim,” ujar rider berkebangsaan Spanyol tersebut.

“Di balapan nanti, kami tak boleh gugup dan terlalu banyak berharap, karena itu hanya akan menjadi kerugian buat kami,” lanjut Pedrosa.

“Saya mengawali musim ini tanpa mengalami masalah fisik. Ini berarti, situasinya lebih baik dari dahulu, jadi, kami akan bekerja keras untuk mendapat hasil terbaik di Qatar. Saya juga percaya penuh dengan seluruh tim dan diri sendiri. Jadi, saya sangat positif menyambut akhir pekan ini,” ujar Pedrosa.
(yp)

Senin, 05 April 2010

Prediksi The Doctor Musim 2010-2011

MotoGP - 
Mau tahu bagaimana prediksi juara dunia Valentino Rossi untuk musim balapan 2010-2011?

“Pertempuran besar”, ucapan itulah yang terlontar dari mulut The Doctor. Ya, dia berani memastikan kalau duel sengit antar rider tangguh akan selalu tersuguh dalam setiap seri grand prix yang di gelar. 

“Akhirnya kita akan kembali memulai musim baru dan kami semua sangat tertarik. Saya mengharapkan pertempuran besar dengan pembalap-pembalap kuat yang tampil dan tentunya menyuguhkan tontonan menarik bagi para fans,” ungkap Rossi.

“Saya menjalani pra-musim dengan cukup baik, motor baru saya juga tidak diragukan. Meskipun waktunya tinggal enam hari lagi, saya tetap yakin bisa tampil dengan kondisi terbaik,” ujarnya yakin.

Kita nantikan apakah "The Doctor" kembali bisa menunjukkan betapa jenisnya sesuai dengan julukannya.
(yp)


Minggu, 04 April 2010

Wilco " Duo Yamaha Siap Hadapi Stoner Dan Pedrosa"

MotoGP - 
Duet rider FIAT Yamaha Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo akan kembali mendapat ujian dari rider "Big Four" lainnya. Ancaman tersebut akan datang dari dua pembalap andalan Ducati dan Repsol Honda, Casey Stoner serta Dani Pedrosa.
 
Ducati dan Repsol Honda kini telah melakukan pembenahan serius. Hal ini terbukti dari hasil sesi ujicoba. Pada sesi kedua di Sepang, Valentino Rossi menjadi yang tercepat,sementara Stoner menempel ketat dan hanya terpaut 0,2 detik saja.

"Mereka (Stoner dan Pedrosa) merupakan pembalap tangguh. Namun kami siap meladeni mereka. Sebab, kami memiliki dua pembalap hebat," ujar Zeelenberg yakin.
(yp)