MotoGP -
Yamaha memang meraih hasil positif di seri pembuka MotoGP tahun ini. Meski begitu bos tim Davide Brivio mengatakan bahwa Yamaha masih memiliki kekurangan dalam hal power.
Yamaha finis 1-2 di MotoGP Qatar, Senin (12/4/2010) dinihari WIB. Torehan ini tentu merupakan awal yang bagus bagi pabrikan asal Jepang tersebut.
Meski begitu, Brivio mengatakan bahwa timnya masih memiliki kekurangan yakni dalam aspek power. "Kami mengalami kesulitan di lintasan lurus," tukasnya kepada La Gazzetta dello Sport, seperti dilansir dari Autosport.
Meski begitu Brivio mengatakan bahwa problem ini mungkin tidak bisa diatasi dalam waktu cepat. "Karena aturan baru menetapkan bahwa pembalap hanya dibatasi menggunakan enam mesin saja, maka menemukan solusi untuk masalah ini dalam waktu cepat, mungkin bisa menjadi masalah."
"Kami harus memikirkan tentang unit-unit yang siap. Yang jelas kami berharap bisa segera menemukan solusi kecil untuk memecahkan situasi ini," lanjutnya.
Problem Yamaha bukan hanya soal power. Di Qatar, motor yang digunakan oleh Valentino Rossi langsung berhenti begitu melintasi garis finis. Brivio mengatakan bahwa itu merupakan efek dari wheelspin selama balapan yang memakan bahan bakar lebih banyak.
"Kami memiliki sistem yang bisa menghitung berapa konsumsi bahan bakar yang diperlukan selama balapan. Dalam evaluasi pasca balapan, kami menemukan bahwa sistem itu tak bekerja."
Meski begitu Brivio mengatakan bahwa soal sistem ini bukanlah masalah besar. "Bahan bakar mencukupi dan faktanya Valentino melampaui garis finis tanpa masalah."
Brivio menjelaskan soal konsumsi bahan bakar juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. "Memang ada lintasan yang memberikan kesulitan lebih dibanding yang lain, dan di waktu lalu juga sudah terjadi bahwa kami finis tepat waktu. Hal ini juga dipengaruhi oleh kombinasi antara karakter sirkuit dan temperatur. Ketika suhunya dingin, konsumsi bahan bakar lebih banyak dibanding ketika panas," tutupnya.
(yp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar