Jerez - Balapan tinggal tersisa setengah lap saat Dani Pedrosa kehilangan posisi terdepan akibat disalip Jorge Lorenzo. Diakui pembalap Honda itu, sejak awal dia memang pesimistis bisa menang.
Meraih pole position di sesi kualifikasi, Pedrosa dijagokan bakal bisa menang di MotoGP Spanyol. Apalagi di Sirkuit Jerez dia punya rekor bagus karena selalu naik podium dalam lima musim terakhir, dengan dua di antaranya menjadi juara.
Tanda-tanda Pedrosa bakal duduk di posisi teratas awalnya terlihat karena dia tak terkejar di posisi terdepan. Namun penampilan luar biasa Jorge Lorenzo di beberapa lap terakhir, yang berpuncak pada aksi overtaking di putaran terakhir, membuat Pedrosa harus puas dengan podium dua.
Ternyata sejak awal balapan Pedrosa tak terlalu berharap dirinya bisa keluar sebagai pemenang. Itu didasari pada kondisi motornya yang kurang punya daya saing dengan tim lain.
"Yang pertama, saya sendiri bahkan tidak memikirkan untuk bisa memimpin di sepanjang balapan. Saya gugup sebelumnya karena saya tak tahu saya bisa benar-benar bertahan di sana," ungkap Pedrosa usai balapan seperti dikutip Autosport.
"Kemarin saya menjalani lap dengan bagus di kualifikasi, tapi saya tahu kalau ritmenya akan sulit buat kami. Saya terkejut bisa berada di depan," lanjut pembalap asal Spanyol berusia 24 tahun itu.
Meski tak yakin bisa menang sejak awal, gagal juara tetap menimbulkan kekecewaan buat Pedrosa. Namun karena hasil balapan MotoGP Spanyol lebih baik dibanding MotoGP Qatar, dia tetap antusias dengan posisi dua yang akhirnya didapat.
"Okay, posisi kedua dan kehilangan status pemimpin balapan di setengah lap terakhir bukan hasil terbaik. Tapi tentu saja dibanding di Qatar ini adalah hasil yang hebat," pungkas rider yang di seri pembuka itu 'cuma' bisa finis di posisi tujuh.
(yp)Jerez - Balapan tinggal tersisa setengah lap saat Dani Pedrosa kehilangan posisi terdepan akibat disalip Jorge Lorenzo. Diakui pembalap Honda itu, sejak awal dia memang pesimistis bisa menang.
Meraih pole position di sesi kualifikasi, Pedrosa dijagokan bakal bisa menang di MotoGP Spanyol. Apalagi di Sirkuit Jerez dia punya rekor bagus karena selalu naik podium dalam lima musim terakhir, dengan dua di antaranya menjadi juara.
Tanda-tanda Pedrosa bakal duduk di posisi teratas awalnya terlihat karena dia tak terkejar di posisi terdepan. Namun penampilan luar biasa Jorge Lorenzo di beberapa lap terakhir, yang berpuncak pada aksi overtaking di putaran terakhir, membuat Pedrosa harus puas dengan podium dua.
Ternyata sejak awal balapan Pedrosa tak terlalu berharap dirinya bisa keluar sebagai pemenang. Itu didasari pada kondisi motornya yang kurang punya daya saing dengan tim lain.
"Yang pertama, saya sendiri bahkan tidak memikirkan untuk bisa memimpin di sepanjang balapan. Saya gugup sebelumnya karena saya tak tahu saya bisa benar-benar bertahan di sana," ungkap Pedrosa usai balapan seperti dikutip Autosport.
"Kemarin saya menjalani lap dengan bagus di kualifikasi, tapi saya tahu kalau ritmenya akan sulit buat kami. Saya terkejut bisa berada di depan," lanjut pembalap asal Spanyol berusia 24 tahun itu.
Meski tak yakin bisa menang sejak awal, gagal juara tetap menimbulkan kekecewaan buat Pedrosa. Namun karena hasil balapan MotoGP Spanyol lebih baik dibanding MotoGP Qatar, dia tetap antusias dengan posisi dua yang akhirnya didapat.
"Okay, posisi kedua dan kehilangan status pemimpin balapan di setengah lap terakhir bukan hasil terbaik. Tapi tentu saja dibanding di Qatar ini adalah hasil yang hebat," pungkas rider yang di seri pembuka itu 'cuma' bisa finis di posisi tujuh.